.
KERANGKA ACUAN INOVASI AKU IKLAS UMI
PUSKESMAS PASAR REBO TAHUN 2020
I. Pendahuluan
Kelas ibu hamil adalah sarana untuk belajar kelompok bagi ibu hamil, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas termasuk KB pasca salin, perawatan bayi baru lahir dengan menggunakan buku KIA. Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir (Depkes, 2009).
II. Latar Belakang
Sehubungan dengan salah satu tujuan pembangunan milenium atau Millenium Development Goals (MDGs), Indonesia berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Anak-anak terutama neonatal sangat rentan terhadap penyakit yang berujung pada kematian. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) merupakan indikator status kesehatan masyarakat.
Kematian ibu dan anak merupakan hasil dari interaksi berbagai aspek, baik aspek klinis, aspek sistem pelayanan kesehatan, maupun faktor-faktor non kesehatan yang mempengaruhi pemberian pelayanan klinis dan terselenggaranya sistem pelayanan kesehatan secara optimal. Oleh karen itu, diperlukan kesamaan persepsi dan pengertian dari semua pihak mengenai pentingnya dan peran berbagai aspek tersebut dalam penanganan masalah kematian ibu dan neonatal sehingga strategi untuk mengatasinya harus merupakan integrasi menyeluruh dari berbagai aspek tersebut.
Seperti diketahui bahwa saat ini angka kematian ibu di Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN yaitu 359/100.000 Kelahiran Hidup. Itu berarti setiap tahunnya di Indonesia lebih dari 15.000 ibu meninggal saat hamil, melahirkan dan nifas. Masalah kesehatan ibu dan anak ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun yang perlu diperhatikan bahwa besarnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, KB pasca persalinan dan anak menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan melakukan berbagai upaya strategis dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, KB pasca salin dan anak. Berbagai upaya strategis tersebut dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak (lintas program/lintas sektor, organisasi profesi, institusi kesehatan dan pihak lain yang terkait), baik di tingkat pusat maupun daerah. Sehingga komitmen bersama menjadi kunci utama dalam keberhasilan peningkatan kesehatan ibu dan anak.
Salah satu upaya untuk menurunkan AKI/AKB adalah dengan membentuk kelas ibu hamil yang bertujaun meningkatkan pengetahuan kesehatan selama masa kehamilan,
persalinan dan pasca persalinan. Pada setiap materi kelas ibu hamil akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil. Dan pada setiap akhir pertemuan dilakukan senam hamil.
Senam hamil merupakan terapi latihan gerak yang diberikan pada ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya baik fisik maupun mental dalam menghadapi persalinan. Ibu hamil sangat membutuhkan tubuh yang sehat dan bugar. Oleh karena itu, selain makan secara teratur, ibu hamil harus cukup istirahat dan berolahraga sesuai dengan kebutuhannya, salah satu olahraga yang baik untuk ibu hamil adalah senam hamil.
Senam hamil sangat diperlukan oleh setiap ibu hamil, karena senam hamil dapat membuat tubuh yang bugar dan sehat, dan dapat membuat ibu hamil tetap mampu menjalankan aktivitas sehari–hari, sehingga stres akibat rasa cemas menjelang persalinan akan dapat diminimalkan (Indiarti,M.T. 2008 : 80). Namun banyak ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil. dikarenakan ragu-ragu dan takut akan kehamilannya jika melakukan senam hamil. Padahal senam hamil sangat penting dalam masa kehamilan, karena memperlancar proses persalinan.
Latihan senam hamil yang dilakukan secara teratur baik ditempat latihan maupun di rumah dalam waktu senggang dapat menuntun ibu hamil ke arah persalinan yang fisiologis selama tidak ada keadaan patologis yang menyertai kehamilan. Ibu hamil yang melakukan senam hamil secara teratur selama masa kehamilannya dilaporkan dapat memberikan keuntungan pada saat persalinan yaitu pada masa kala aktif (kala II) menjadi lebih pendek, mencegah terjadinya letak sungsang dan mengurangi terjadinya kejadian sectio caesaria. (Harian Suara Merdeka, 2008).
Jika tidak melakukan senam hamil dapat mengakibatkan perasaan tegang saat kehamilan atau persalinan dapat timbul, system tubuh akan terhalang dan mempengaruhi persediaan oksigen untuk otot-otot maupun organ tubuh dan bayi. Perasaan tegang saat persalinan juga dapat membuat proses persalinan terhambat. (Roseneil,2013:75).
Pergerakan dan latihan senam kehamilan tidak saja menguntungkan sang ibu, tetapi juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang dikandungan. Pada saat bayi mulai dapat bernafas sendiri, maka oksigen yang mengalir kepadanya melalui plasenta, yaitu dari aliran darah ibunya kedalam aliran darah bayi 4 yang dikandung. Senam kehamilan akan menambah jumlah oksigen dalam darah diseluruh tubuh sang ibu dan karena itu aliran oksigen kepada bayi melalui plasenta juga akan menjadi lebih lancar. Dikalangan wanita hamil yang melakukan senam hamil juga lama persalinan kala II nya juga bermakna lebih singkat dari pada yang tidak melakukan senam hamil. Secara statistik resiko relatifnya 0,125; artinya resiko partus lama pada ibu yang melakukan senam hamil 0,125 kali dibandingkan dengan ibu yang tidak melakukan senam hamil.(Supratmaja, 2005 :120).
Dengan melakukan latihan atau gerakan yang dilakukan dalam senam hamil akan memiliki tujuan dan manfaat tertentu seperti yang dikemukakan oleh Mellyna Huliana ,2004 menyatakan bahwa senam hamil mempunyai tujuan mempersiapkan mental ibu hamil yaitu tercapainya ketenangan rohani dan terbentuknya kepercayaan diri. Pada wanita hamil, selama
pengawasan antenatal diperiksa tentang kehamilanya dan diberikan nasehat-nasehat serta dibeberapa rumah sakit telah dilakukan senam hamil. Sesungguhnya senam hamil bukanlah suatu hal yang aneh dan luar biasa karena wanita-wanita di negara maju sangat menyukai senam dan latihan fisik, baik saat hamil maupun diluar kehamilan, untuk menjaga kondisi fisik dan mentalnya. Di Indonesia hal ini baru disadari oleh sekelompok masyarakat kota–kota besar yang modern dan maju demikian pula halnya, dengan latihan senam hamil (Mochtar, 2010:56).
Pada tahun 2019, hasil pelayanan KIA di Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Rebo menunjukkan bahwa cakupan K1 (109,20%), K4 (102,90%), Persalinan ditolong tenaga kesehatan (72,12%), komplikasi kebidanan yang ditangani (31,03%), cakupan pelayanan nifas (92,90%), dan KB aktif (163,59%). Artinya diperlukan peningkatan program seperti tersebut di atas.
Berdasarkan penjelsan tersebut, maka Puskesmas Leuwiliang meluncurkan inovasi AKU IKLAS UMI (Ajak Keluarga Ikut Kelas Ibu Hamil)) yang merupakan layanan konseling kesehatan bagi Ibu hamil melalui kegiatan kelas ibu hamil dan senam ibu hamil sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan Ibu hamil dan keluarganya. Selama ini, pengetahuan ibu hamil hanya terbatas pada konseling yang diberikan saat bidan memeriksa saja, sehingga pengetahuan mereka sangat minim. Pemantauan difokuskan secara daring melalui group Whatsapp yang diawasi oleh pihak puskesmas untuk menghindari kerumunan sebagai upaya pencegahan Covid-19.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kesadaran setiap keluarga terhadap kesehatan ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan mencegah komplikasi kebidanan di Puskesmas Pasar Rebo
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Kegiatan Pokok
Kelas ibu hamil yang dilakukan disetiap Posyandu dengan membawa serta salah satu anggota keluarga, baik itu suami, ibu atau sanak saudara agar anggota keluarga tersebut mengetahui dan memahami bahwa setiap ibu hamil membutuhkan support atau dukungan dari setiap anggota keluarganya dan dapat memberikan wawasan untuk sama sama menjaga Kesehatan kehamilan tersebut.
2. Rincian Kegiatan
1) Ibu hamil dan suami dating ke posyandu
2) Bidan melakukan kelas ibu hamil dan memberikan edukasi terhadap kehamilan
3) Ibu hamil dan suami mendengarkan secara seksama dan melakukan tanya jawab dengan bidan
4) Kelas ibu hamil selesai
5) Bidan melakukan pemeriksaan ANC terhadap ibu hamil yang didampingi oleh suami atau anggota keluarganya.
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
Kegiatan diawali dengan mengumpulkan setiap ibu hamil dan suami atau anggota keluarga lainnya untuk melakukan kegiatan posyandu dan kelas ibu hamil, setelah melalui pendaftaran atau registrasi, ibu hamil diarahkan untuk menimbang berat badan selanjutnya ke bagian pencatatan KMS dan dipersilahkan duduk untuk mengikuti kelas ibu hamil.
Bidan melakukan penyuluhan atau edukasi mengenai kehamilan dengan bermacam macam materi dalam setiap pertemuannya, ibu hamil dan suami atau anggota keluarga lainnya mendengarkan dengan seksama dan mengarahkan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas dari setiap materi yang diberikan.
Setalah kelas ibu hamil selesai, dilakukan pemeriksaan ANC yang masih tetap didampingi oleh suami atau anggota keluarga lainnya yang ditutup dengan pemberian Fe atau Zat Besi untuk ibu hamil selama 30 hari kedepan sampai pertemuan selanjutnya.
VI. Sasaran
Semua ibu hamil yang ada di wilayah Puskesmas Pasar Rebo
VII. Jadwal Tahapan Inovasi dan Pelaksanaan Kegiatan
A. Tahapan Inovasi AKU IKLAS UMI
No.
TAHAPAN
WAKTU KEGIATAN
Keterangan
1.
Latar Belakang Masalah
03 Agustus 2020
Penjaringan di lapangan
2.
Perumusan Ide
10 Agustus 2020
Perumusan ide dari masukan semua pihak / koordinasi dengan Kepala Puskesmas
3.
Perancangan
13 Agustus 2020
Menyusun tim pengelola inovasi dan linsek
4.
Implementasi
21 Agustus 2020
Pelaksanaan minimal 1x dalam 1 bulan wilayah Puskesmas Pasar Rebo
B. Pelaksanaan Inovasi AKU IKLAS UMI
Pelaksanaan kegiatan 1 bulan sekali No Kegiatan BULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
Kelas Ibu Hamil
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan danPelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan. Laporan evaluasi kegiatan dibuat oleh Bidan dan pelaporan dilaksanakan di Puskesmas, data dan informasi dari hasil pencatatan diolah dan dianalisa dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan
IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
1. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dilakukan selama kegiatan berlangsung meliputi jumlah ibu hamil dan suami atau anggota keluarga lainnya yang hadir.
2. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan di posyandu dan hasilnya dimasukan ke dalam laporan bulanan.
Pasar Rebo, Agustus 2020
Mengetahui Kepala Puskesmas
Penanggung Jawab Program
drg. Dian Sulastri, M.Kes
Iis Rosita S.,S.ST.
NIP. 198203122011012004
NIP. 196812071991032004